sejarah lengkap Kerajaan Demak,letak kerajaan,politik,keruntuhan demak,ekonomi,sosial dan budaya secara lengkap

 Kerajaan Demak
A. letak kerajaan Demak,
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah akan tetapi pada awal kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam.
Pada masa sebelumnya daerah Demak bernama Bintaro yang merupakan daerah pasal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Patah dari kerajaan Majapahit yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari daerah Pasai.

B. Kehidupan politik
Ketika Kerajaan Majapahit mulai mundur banyak bupati yang ada di daerah pantai utara Pulau Jawa melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit. Bupati Bupati itu membentuk suatu persekutuan di bawah pimpinan Demak. Setelah Kerajaan Majapahit runtuh maka berdirilah kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut:
  • Raden Patah menurut cerita rakyat Jawa Timur dan patah termasuk keturunan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. Setelah dewasa Raden Patah diangkat menjadi Bupati di Bintaro yaitu Demak dengan gelar Sultan alam Akbar Al Fatah. Raden Patah memerintah Demak dari tahun 1500 sampai 1518 m. Di bawah pemerintahannya kerajaan Demak berkembang dengan pesat karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Oleh karena itu kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris maritim. Barang dagangan yang diekspor kerajaan Demak antara lain beras,lilin, dan madu. Barang-barang itu diekspor ke Malaka,Maluku dan Samudra Pasai.
  • Adipati Unus, setelah Raden Patah wafat pada Kerajaan Demak dipegang oleh Adipati Unus. Yang memerintah Demak dari tahun 1518 sampai 1521 m. Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama karena ia meninggal dalam usia yang masih sangat mudah dan tidak meninggalkan seseorang Putra ataupun mahkota. Walaupun usia pemerintahannya tidak begitu lama Namun namanya juga dikenal sebagai panglima perang yang memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka. Setelah di Pati Unus meninggal tahta kerajaan Demak dipegang oleh saudaranya yang bergelar Sultan Trenggana.
  • Sultan Trenggana, Sultan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521 sampai 1546 m. di bawah pemerintahannya kerajaan Demak mencapai masa kejayaan. Sultan Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Pada tahun 1522 m kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa Barat dibawah pimpinan Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil dikuasainya antara lain Banten,sunda kelapa,dan cirebon. Penguasaan terhadap daerah ini bertujuan untuk menggagalkan hubungan antara Portugis dan Kerajaan Pajajaran. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh armada Demak pimpinan Fatahillah. Dengan kemenangan itu Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta atau berarti kemenangan penuh. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 itu kemudian diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta. Dalam usaha memperluas kekuasaannya ke Jawa Timur Sultan Trenggana memimpin sendiri pasukannya. Satu persatu daerah Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun,gersik,tuban,dan malaang. Tetapi ketika menyerang Pasuruan 15469 Trenggana gugur.


C. Keruntuhan Demak
Setelah wafatnya Sultan Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak antara Pangeran Sekar Seda ing lepen dan sunan Prawoto putra dari Sultan Trenggana. Pangeran Sekar Seda ing lepen dibunuh oleh utusan sunan Prawoto, Arya Penangsang juga membunuh Pangeran hadiri suami Ratu Kalinyamat adik sunan Prawoto. Pangeran hadiri dianggap sebagai penghalang Arya Penangsang untuk menjadi Sultan Demak. Selanjutnya Arya Penangsang dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir yang dibantu oleh Kyai Gede pemanahan dan putranya Sutawijaya serta ki penjawi. Jaka Tingkir naik kereta dan pengobat hanya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja bergelar Sultan hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang.

D. kehidupan ekonomi
Sebagai kerajaan maritim demam menjalankan fungsinya sebagai penghubung dan transito antara daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian timur dengan Malaka sebagai pasaran Indonesia bagian barat. Karena itulah timbul keinginan Demak untuk menggantikan kedudukan Malaka sebagai pusat perdagangan baik nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Demak termasuk menuju Malaka terlebih dahulu dengan mengusir bangsa Portugis yang telah berkuasa di sana sejak tahun 1511 m. Pada tahun 1513 M Demak mengarahkan armadanya untuk menyerang Portugis yang berkedudukan di Malaka dibawah pimpinan Adipati Unus, tetapi penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Perekonomian kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim karena didukung oleh penghasilan dengan bidang agraris yang cukup besar. Kerajaan Demak mengusahakan kerjasama yang baik dengan daerah-daerah di pantai utara Pulau Jawa yang telah menganut agama Islam sehingga tercipta semacam federasi atau persemakmuran dengan Demak sebagai pimpinannya. Agama Islam merupakan faktor yang menjadi unsur pemersatu yang menimbulkan kekuatan besar.

E. kehidupan sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Demak tidak jauh berbeda dengan kehidupan sosial pada masa sebelumnya. Hanya pada masa kekuasaannya Demak kehidupan nya masyarakat telah diatur oleh aturan-aturan atau hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran islam akan tetapi tidak begitu saja meninggalkan tradisi lama, sehingga muncullah sistem kehidupan sosial masyarakat yang telah mendapat pengaruh Islam.

F. kehidupan budaya
Ketika kerajaan Demak berpuasa ajaran Islam di Pulau Jawa berkembang dengan pesat karena mendapat dukungan para wali atau Sunan. Diantara para wali atau Sunan yang aktif di Demak adalah Sunan Kalijaga. Iya banyak memberi saran sehingga Demak menjadi semacam negara teokrasi yaitu negara atas dasar agama. Salah satu bukti peninggalan kebudayaan kerajaan Demak adalah Masjid Demak yang terkenal salah satu tiang utama nya terbuat dari pecahan-pecahan kayu dan disebut soko Tatal. Masjid ini dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di Pendopo Masjid Demak itulah Sunan Kalijaga meletakkan dasar-dasar perayaan sekaten. Tujuannya untuk memperoleh banyak pengikut agama Islam dan tradisi itu sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan di Cirebon.

0 Response to " sejarah lengkap Kerajaan Demak,letak kerajaan,politik,keruntuhan demak,ekonomi,sosial dan budaya secara lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel